Minggu, 28 November 2010

MANAJEMEN TRADISIONAL

1. PENDAHULUAN
Perkembangan usaha semakin meningkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Perkembangan usaha tersebut dapat dilihat dengan banyaknya berdiri perusahaan-perusahaan baru yang memiliki kualitas produk yang baik dan juga disenangi oleh masyarakat. Pada awalnya perusahaan menganggap bahwa keuntungan yang maksimum merupakan tujuan utama berdirinya perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan akan melakukan segala sesuatu untuk mendapatkan keuntungan.

Keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan tentunya tidak hanya merupakan hasil pekerjaan oleh satu orang saja, tetapi merupakan hasil karya dari banyak orang yang berusaha untuk membuat produk-produk yang dapat disenangi oleh konsumen. Produk yang disenangi oleh konsumen adalah produk yang memiliki mutu yang baik, kemasan yang menarik, dan juga harga yang relatif dapat terjangkau. Hal ini berarti perusahaan harus bekerja bersama-sama agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas.

Untuk dapat membuat produk yang memiliki mutu yang baik, perusahaan bergantung pada kemampuan manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yaitu, perencanaan, pengorganisasian, mengarahkan dan memecahkan masalah. Salah satunya adalah Sistem Manajemen Tradisional

Manajemen Tradisional adalah manajer dalam menyelesaikan suatu masalah memecahkannya berdasarkan tindakan – tindakan yang diambilnya dimasa lalu,dengan kata lain didasarkan pada tradisi atau mengikuti tradisi yang sudah berjalan sebelumnya. Manajemen tradisional menggunakan functional-based sesuai ajaran dari Adam Smith yaitu division of labour,dimana cocok untuk lingkungan yang padat tenaga kerja.


2. PERMASALAHAN
1. Apakah sistem manajemen tradisional dinilai efektif?
2. Apakah kekurangan dari manajemen tradisional itu sendiri?

3. PEMBAHASAN
Manajemen tradisional merupakan suatu sistem pemenejeran yang memiliki sebuah struktur dalam pembagian tingkatan atau suatu tingkatan posisi yang biasa disebut piramida, yaitu:
  •  Top Management Orang-orang yang memikul tanggung jawab atas berhasilnya misi organisasinya.
  •  Midle Management Merupakan penghubung kebijaksanaan pimpinan tingkat atas dengan keperluan   pimpinan tingkat bawah.
  •  Lower Management secara langsung menangani tugas-tugas yang bertugas operasional dan oleh karena itu mereka memerlukan kecakapan dan keterampilan teknis lebih besar, sebab mereka secara langsung pemimpin pelaksanaan kerja dengan memberikan petunjuk, bimbingan dan pengendalian kerja
    operasional secara terus menerus kepada bawahannya.

Dalam manajemen tradisional , manajer dipandang berperan sebagai orang pada posisi untuk mempertahankan status quo dan mengendalikan bawahannya agar mematuhi aturan-aturan yang telah ditetapkan. Paradigma improvement berkelanjutan mengubah pandangan terhadap peran manajer tersebut. Peran manajer adalah menantang status quo untuk tujuan improvement yang bersifat strategik, dan pada saat yang bersamaan, mereka secara konsisten melaksanakan sistem yang ada untuk memenuhi tuntutan sekarang.

Adapun rancangan kerja manajemen tradisional yaitu:
• Terdapat perbedaan yang tegas antara pekerjaan-pekerjaan thinking dan doing.
• Manager dan staf pembantunya bertanggung jawab menentukan kewajiban-kewajiban pekerja, prosedur dan metode untuk melaksanakan pekerjaan, memerinci mekanisme kerja, menentukan langkah-langkah yang harus diambil dan aturan-aturan yang harus ditaati/diikuti.
• Hal-hal yang tidak termasuk dalam uraian tugasnya harus diserahkan pada pimpinannya.
• Ia harus meminta petunjuk dari pimpinan dalam menghadapi persoalan-persoalan yang berkaitan dengan pekerjaan.
• Hubungan kerja setiap anggota dalam organisasi bersifat kaku anggota dengan atasan.
• Hubungan kerja dengan sesama anggota lainnya dikendalikan secara ketat oleh aturan formal dan terkontrol, secara ketat pula.
• Mekanisme hubungan kerja dan pertanggung-jawaban menjadi tugas kewajiban atasan, sedang para anggota organisasi diharapkan mematuhi aturan - aturan yang telah ditetapkan.

Adapun Teori manajemen tradisional yaitu:
  •  Manusia dianggap fungsi produksi yang sangat berguna bagi produktifitas.
  •  Manusia dianggap sebagai makhluk yang banyak sifat negatifnya
  • Uang merupakan alasan utama seseorang bekerja

Contoh perusahaan yang termasuk dalam manajemen tradisional adalah PT. nyonya meneer,perusahaan ini menggunakan sistem manajemen secara turun temurun,mulai dari ibunya sebagai manajer sampai kepada anak dan cucunya yang sebagai manajer dalam meneruskan usaha ini. Sistem yang digunakan adalah menggunakan semua bahan ataupun produk dari sejak dulu,dimana berawal Nyonya Meneerlah yang membuat ramuannya. Hal ini dapat dikatakan bahwa Nyonya Meneer lah yang berperan sebagai Top Managementnya dan anak – anaknya berperan sebagai Midle Management dan Lower Management. Sehinnga dapat dikatakan bahwa perusahaan ini termasuk Manajemen Tradisional (manajer dalam menyelesaikan masalah menggunakan tindakan dari manajer yang sebelumnya)


4. KESIMPULAN
Bahwa ternyata sistem manajemen trdisional kurang efektif dikarenakan adanya tingkatan struktur posisi dimana tingkatan yang paling tinggilah yang berwewenang mengatur dan memberikan perintah atupun aturan kepada bawahannya. Sehingga bawahannya tidak bisa memberikan ide-idenya atau input kepada atasannya karena hanya menuruti semua perintahnya akibatnya hubungan bawahan dengan atasan bersifat kaku,hal inilah yang sangat bahaya bagi sebuah perusahaan.

              http://id.wikipedia.org/wiki/Nyonya_Meneer
            


Tidak ada komentar:

Posting Komentar